Merancang dari Dekat

Ia terkenal bukan karena narasi besar, tapi karena membesarkan hal-hal kecil.


Dia masih relatif muda, tapi sulit menyangkal potensi pendiri Studio Kiki van Eijk ini. Instalasi tableware-nya di Pekan Desain Milan April lalu dibicarakan banyak media, dan menjadikannya salah satu desainer perempuan yang paling menonjol saat ini. Kiki (32 tahun), seperti banyak desainer Belanda saat ini, telah membawa sebuah produk lebih dari sekadar benda fungsional tapi juga sebuah koleksi. Mungkin karena ia sendiri pengumpul benda-benda ‘tak penting’ seperti gunting, teko, benang atau jarum. Tapi, jangan tanya padanya tentang isu ‘kawin’nya seni dan desain. Sepertinya ia alergi dengan topik ini.

Mengapa Anda sering memakai keramik sebagai bahan produk Anda?
Karena keramik adalah material yang terasa dan terukur. Dan saya bisa memperlakukannya dengan cara yang menarik untuk mengejutkan orang yang melihatnya.

Apa yang membuat Anda tertarik untuk membuat peralatan makan?
Bagi saya, peralatan makan itu adalah tentang menikmati makanan, hidup, dan menikmati segala hal secara umum. Makan dan berbagi adalah hal yang paling penting dalam hidup.

Apa menurut Anda banyaknya peralatan makan yang menarik bisa mengubah tata cara atau tradisi makan masyarakat?
Tentu saja. Karena peralatan makan yang terdesain baik akan menciptakan selera dan suasana tertentu. Peralatan makan juga bisa menentukan cara orang makan dan bagaimana ia menyiapkan hidangannya.

Apa Anda setuju jika ada yang mengatakan desain Anda sangat feminin?
Ya. Karena desain saya memang sangat tactile, intangible, detail dan dibuat dengan penuh cinta dan perhatian. Desain saya juga memiliki perasaan halus dan organis.

Apakah desain Anda merefleksikan apa yang sedang terjadi di Belanda?
Saya pikir semua desain pasti merefleksikan zamannya.

Bagaimana rasanya menjadi alumni Design Academy of Eindhoven, mengingat hampir semua desainer dari sekolah Anda dibicarakan di media-media desain?
Saya merasakan keistimewaan di bawah naungan Li Edelkoort sebagai direkturnya. Kami mendapatkan kesempatan ke publisitas international. Dan hal itu sangat saya syukuri.
Apa benar mahasiswa Design Academy of Eindhoven tak boleh memakai komputer? Apakah Anda juga menghindari komputerisasi?
Tidak juga. Dari mana Anda mengetahui hal tersebut? Tapi memang pada proyek tertentu, seperti Cut & Paste, saya tidak memakainya. Saya menggunakan komputer sebagai alat, bukan sebagai tujuan.

Mana yang lebih penting bagi Anda, pesan atau fungsi?
Dua-duanya penting. Lagipula, semua pesan bisa jadi sangat fungsional.

Bagaimana jika orang membeli produk bukan karena membutuhkannya sebagai benda yang berguna, tapi sebagai barang koleksi?
Saya pikir ini baik. Bila kita melihat sejarah, hal seperti ini selalu terjadi. Karena sebetulnya setiap orang adalah seorang kolektor. Setiap orang membeli atau mengumpulkan atau mencari objek-objek yang menurut mereka memiliki kedekatan emosional, yang mengungkapkan memori, atau sekadar menarik baginya secara khusus.

Bagaimana nasib industrial design pada sepuluh tahun ke depan dalam angan Anda?
Saya pikir industrial design akan semakin fasih menerjemahkan kriya ke dalam proses atau teknik industri, tanpa mengubah bentuk atau visualnya. Saya rasa banyak perusahaan akan lebih banyak berinvestasi kepada solusi cerdas. Jadi pada akhirnya, kita bisa menjaga keindahan kriya untuk selamanya.

Lalu apa peran desainer pada saat ini?
Memberikan bentuk dan fungsi kepada ide-ide kreatif mereka. Hasil akhirnya bisa saja merupakan sebuah benda koleksi atau industrial design yang lebih dekat dengan konsumer dan terkait dengan kehidupan sehari-hari. Produk itu harus bisa memberikan kebebasan dan kejutan kepada penggunanya atau kolektornya, jugs memperluas horizon manusia. Tapi di atas semua itu, produk itu harus membuat kita bahagia.

Anda ingin menjadi desainer seperti apa?
Saya ingin menjadi diri saya sendiri.

Saat desainer semakin bebas kala merancang produk atau objek, apa yang Anda lakukan agar kebebasan tersebut tidak kembali menjadi pola atau formulasi yang baku? Tetap kritis, tajam dan jujur pada diri sendiri.

Apa yang Anda lakukan Jika kehabisan ide?
Saya mulai membaca dan travelling.

Apa atau siapa yang paling menginspirasi Anda?
Kehidupan sehari-hari.

Apakah Anda masih melihat batas antara desain dan seni?
Ya, tapi saya tidak tertarik dengan pembahasan ini.

Semua foto: dokumentasi Kiki van Eijk

Tulisan ini dipublikasikan di majalah dewi Living 2010.

About gitahastarika

Arsip kerjaan dan bukan kerjaan.

Leave a comment