Vo Trong Nghia

1

Ia dikenal dengan bangunan bambunya yang ‘hijau’. Namun ia tak mau berhenti pada material.

Elevation_Sketch

5

Tahun ini Vietnam memberi kejutan segar berupa karya-karya arsitekturnya yang sangat maju melalui proyek-proyek rancangan Vo Trong Nghia. Dua karyanya telah memenangkan bangunan terbaik untuk dua kategori pada World Architecture Festival 2012 di Marina Bay Sands, Singapura, yaitu Stacking Green untuk kategori rumah dan Binh Duong School untuk kategori sekolah. Tentu saja ini bukan pertama kali ia memenangkan penghargaan internasional. Sebelumnya ia sudah mendapatkan honorable prizes dari International Architecture Award (IAA) dan Architectural Review Award (AR).

Pada awalnya arsitek lulusan Tokyo University dan Nagoya institute of Technology ini dikenal akan bangunan-bangunan nya seperti Wind and Water (wNw) Café, wNw Bar dan Bamboo wing. Namun tahun ini ia melepas citranya yang identik dengan bambu dan membawa dua karyanya yang bermaterial beton.

Namun bukan berarti tanpa bambu Vo Trong Nghia berpaling dari visi utamanya yaitu menciptakan arsitektur yang hemat energi dan ramah lingkungan. Dengan model fasade untuk Stacking Green dan perhitungan yang teliti akan sirkulasi udara, juga konsep bangunan yang tak melawan alam, ia seakan menyatakan keseriusannya untuk menjadi arsitek ‘hijau’ dengan material apa pun.

binh duong school

05105

Jika dilihat karya-karya  yang ramah lingkungan dan hemat energi, sepertinya masyarakat sudah cukup pintar dan sadar akan isu-isu lingkungan. Bagaimana pendapat Anda?

Beberapa memang sudah mulai sadar pentingnya arsitektur yang baik, yang ramah lingkungan, tanggap iklim tropis tanpa memakai pendingin udara, yang punya visi yang baik tentang alam, tapi tidak semuanya begitu. Menurut saya yang harus pintar itu kita, sebagai seorang arsitek. Kita tidak sepatutnya menyalahkan masyarakat jika ada ide kita yang tidak diterima. Jika kita masih mengatakan klien kurang pintar artinya kita yang kurang pintar.

Apakah ‘hijau’ adalah tren di Vietnam?

Kota Ho Chi Minh pada dasarnya mirip Jakarta. Padat, ruang untuk bertinggal sangat terbatas, polusi udara sangat tinggi. Ekonomi masyarakatnya juga masih berkembang. Jadi jika kita bisa menawarkan desain yang ‘hijau’ dengan harga yang murah, mereka tidak akan mengatakan “tidak”.

Apakah rumah Stacking Green akan menjadi model untuk rumah-rumah tube lainnya di Ho Chi Minh?

Ya. Setelah melihat rumah Stacking Green, orang-orang mulai berpikir untuk memiliki rumah seperti itu juga. Jadi ini seperti bola yang bergulir, membuat satu untuk kemudian direplikasi. Sekarang kami sedang merancang beberapa rumah seperti ini.

Apakah semua rumah akan sama seperti ini?

Tidak. Ini hanya sebuah model atau metode saja. Tentu saja tiap rumah akan memiliki denah yang berbeda. Yang menarik dari model Stacking Green, hanya dengan mengubah jenis vegetasi pada fasadenya saja kita akan mendapatkan rumah yang berbeda.

Apakah ada rencana untuk membuat model Stacking Green tapi dengan skala yang lebih besar? Model yang sama untuk sebuah apartment atau perumahan sosial misalnya?

Ada, memang saya sedang memikirkannya. Namun saya rasa tidak akan terlalu besar skalanya. Tidak boleh terlalu tinggi. Tidak boleh lebih dari 20 lantai.

Mengapa?

Feeling saja. Banyak hal yang menurut saya lebih baik diputuskan dengan perasaan, bukan dengan kalkulasi.

Apakah Anda tidak tertarik untuk membuat proyek berskala mega? Karena proyek Anda saya lihat kebanyakan skala kecil seperti rumah tinggal atau menengah.

Tidak terlalu. Saya tidak terlalu suka dengan bangunan yang terlalu besar. Selain itu bangunan seperti itu sulit untuk tidak memakai pendingin ruangan.

Tentang sekolah Binh Duong, bagaimana Anda mendapatkan proyek itu?

Melalui sayembara. Binh Duong adalah daerah yang terletak 30 menit dari Kota Ho Chi Minh. Di daerah tersebut terdapat hutan yang masih subur dengan pohon buah-buahan. Karena itulah saya buat konsep Sekolah Binh Duong adalah sekolah pertanian yang meminimalisir batas antara bangunan dan alam. Ini adalah konsep alternatif untuk sekolah-sekolah di Vietnam.

Sebelumnya Anda lebih terkenal dengan bangunan-bangunan dari bamboo. Kenapa sekarang memakai beton.

Ya, memang dua proyek ini adalah proyek saya yang tidak menggunakan bambu, tidak seperti sebelumnya. Rupanya berhasil juga. Jadi ini bukan masalah bambunya.

Anda mengatakan ingin menjadi arsitek bambu terbaik. Mengapa demikian?

Sebenarnya itu hanya masalah branding. Kita akan lebih mudah memperkenalkan diri kita jika kita memiliki spesialisasi, dan saya memilih bambu.

Bukan karena bambu adalah material khas negara Anda ?

Tentu saja ada banyak hutan bambu di Vietnam. Tapi bambu memang sangat mudah ditanam dan cepat sekali tumbuhnya.

 Anda juga mengatakan tidak pernah menggunakan komputer saat mendesain. Kenapa?

Karena saya merasa lebih bebas jika mendesain dengan sketsa tangan. Meski begitu saya memiliki staf yang akan menerjemahkan sketsa-sketsa saya ke dalam gambar yang terskala.

Mengapa Anda tertarik untuk mempelajari struktur dan desain jembatan setelah mengambil studi arsitektur saat undergraduate?

Saya merasa harus memahami masalah engineering karena waktu itu saya lihat jasa konstruksi di Vietnam belum terlalu berkembang. Selain konsultan arsitektur, firma saya juga bergerak di bidang konstruksi.

Jadi Anda merasa harus menguasai semuanya?

Ya, menguasai lebih banyak membuat kita lebih bebas.

Salah satu contohnya saat mendesain Rumah Stacking Green?

Ya, itu contohnya. Pengetahuan saya tentang modul perhitungan kecepatan angin saya terapkan saat mendesain rumah itu. Jadi saat saya mengatakan cross ventilation di rumah itu menghasilkan sirkulasi udara yang lancar, saya benar-benar menghitungnya dan bisa membuktikannya dengan perhitungan yang valid.

Apa isu arsitektur yang paling hangat di Vietnam?

Saya tidak tahu.

Bagaimana mungkin?

Entah, ya, mungkin karena saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk berenang dan membuat sketsa.

Bagaimana kesan Anda memenangkan dua kategori di World Architecture Festival 2012?

WAF adalah festival yang luar biasa. Dalam tiga hari saya seperti belajar begitu banyak hal, mulai dari kuliah-kuliahnya dan presentasi-presentasi arsitek-arsitek di sana. Kualitas para nominasinya juga begitu tinggi. Semua orang terlihat sekali ingin menang. Maka tentu saja perasaan saya luar biasa untuk bisa memenangkan dua kategori sekaligus.

Apa Anda sempat merasa tidak yakin akan desain Anda?

Kompetisinya memang sangat ketat. Maka bagi saya untuk bisa menang kita harus bisa memenangkan diri kita sendiri terlebih dahulu. Mempersiapkan dengan baik dan memberikan yang terbaik. Setelah itu menang atau tidak sudah tidak masalah lagi.

Lalu Anda menang. Selamat!

Ya, dua kategori. Terima kasih.

Mr. Nghia

About gitahastarika

Arsip kerjaan dan bukan kerjaan.

Leave a comment